CARA MENGHIDUPKAN KARAKTER YANG DIMILIKI
Di era sekarang, banyak kita jumpai perilaku para remaja yang tidak punya sopan santun, suka tawuran, bagus nilainya untuk "pelajaran" pornografi, senang memakai obat2an terlarang, bahkan lebih ironis lagi sudah tidak mau menghormati kepada orang tua, baik guru maupun sesama.
Banyak kalangan yang mengatakan bahwa "watak" dengan “sifat” adalah sangat tipis perbedaannya. "watak" bisa terjadi karena faktor bawaan yang sulit untuk diubah, tapi kalau “sifat” bisa diubah melalui sebuah proses. Mengubah sifat-sifat seseorang tidak semudah itu. Semua harus dilakukan melalui sebuah proses. Proses itulah dapat dilakukan secara bertahap dan tidak bisa sekaligus langsung berubah. Dan itulah yang dinamakan karakter.
Jadi membangun sebuah karakter itu tidaklah mudah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelas hal ini tidak dapat terlepas adanya perkembangan atau laju ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang mengglobal, bahkan sudah tidak mengenal batas-batas negara hingga mempengaruhi ke seluruh kehidupan manusia.
Cara menghidupkan karakter yang dimiliki itu akan sangat sulit jika tanpa dorongan orang terdekat, misalnya keluarga, teman-teman, sahabat, dsb. orang-orang terdekat juga memberika motivasi serta nasihat ketika kita melakukan kesalahan.
Karakter merupakan titian ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan tanpa landasan kepribadian yang benar akan menyesatkan dan keterampilan tanpa kesadaran diri akan menghancurkan. Karakter itu akan membentuk motivasi, dan pada saat yang sama dibentuk dengan metode dan proses yang bermartabat.
Karakter bukan sekadar penampilan lahiriah, melainkan secara implisit mengungkapkan hal-hal tersembunyi. Oleh karenanya, orang mendefinisikan karakter sebagai "siapa anda dalam kegelapan". Karakter yang baik mencakup pengertian, kepedulian, dan tindakan berdasarkan nilai-nilai etika, meliputi aspek kognitif, emosional, dan perilaku dari kehidupan moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar